Kisah Gadis Bernyali

Halo pengunjung semuaaaaa....
Ngepost cerita pertama. Ini FF yang waktu itu aku 'hadiahin' buat si Uyu. Ceritanya ngawur bin alay..
Let's check it out
Enjoy reading :)


Hujan datang lagi.
Aku hanya bisa duduk memandangi hujan yang turun lagi. Rasanya awan cumolonimbus tak pernah beranjak dari tempat ini. Aku benci hujan. Mungkin ini kalimat klise yang sering diucapkan, tetapi aku benar- benar benci hujan. Hujan mengingatkanku pada kenangan buruk itu.
Persahabatan dan cinta memang tak akan pernah terpisah. Seharusnya persahabatan dan cinta akan menjadi manis jika dipadukan dengan takaran yang pas. Namun, hal ini tidak berlaku untukku. Aku sudah merasakan manisnya persahabaan dan juga pahitnya cinta.
Aku tahu, laki- laki dan perempuan tidak akan pernah menjadi sahabat untuk selamanya. Pasti akan timbul rasa dari salah satunya. Rasa yang berbeda dengan sesuatu yang kau sebut persahabatan. Rasa yang membuatmu ingin menjadikan sehabatmu menjadi milikmu seutuhnya. Rasa yang sangat menyesakkan seolah memenuhi seluruh rongga dadamu dengannya.
Apa yang akan kau lakukan ketika melihat sesorang menyatakan rasa cintanya kepada sahabatnya sendiri? Apakah kau tertawa? Kuharap tidak, karena itulah yang aku lakukan. Aku cukup bernyali untuk menyatakan rasa cintaku pada sahabatku sendiri. Namun, balada si gadis bernyali tidaklah seindah cerita- cerita negeri dongeng. Kisah si gadis bernyali bahkan jauh lebih menyesakkan dari pada kisah- kisah telenovela manapun.

Rasa cinta gadis bernyali itu bertepuk sebelah tangan.




“Maaf Hyunmi-ah, aku juga mencintaimu, tetapi hanya sebatas sahabat.”
“Kau adalah sahabatku yang terbaik yang aku punya.”
“Kita kan sahabat, jadi kita harus saling melindungi. ”
“Aku Do Kyungsoo dengan ini berjanji. Akan melindungi Park Hyunmi  kapanpun, dimanapun, walaupun nyawaku sendiri yang harus jadi taruhannya.”
“Hyunmi-ah, kau sahabatku kan?”
“Aku hanya ingin punya sahabat yang seperti Hyunmi! Tidak mau yang lain.”
“Hyunmi-ah, walaupun nantinya masing- masing dari kita sudah menikah, kita tetap tinggal bersebelahan ya. Aku benar- benar sulit hidup jauh dari sahabatku sendiri.”
“Hyunmi kita akan jadi sahabat sampai tua kan?”
“Aku tak butuh kado apapun di ulang tahunku, karena kau sendiri adalah kado terbaik untukku, sahabatku Park Hyunmi yang cantik.”
“Hyunmi-ah, apa permohonanmu? Permohonanku jadikanlah Hyunmi dan Kyungsoo sahabat selamanya.”
“Apa kau tidak penasaran dengan apa yang aku tulis? Aku menulis PARK HYUNMI dan DO KYUNGSOO AKAN SELAMANYA MENJADI SAHABAT.”
Aku tahu, selamanya aku hanya akan menjadi sahabatmu. Aku tahu rasa ini takkan terbalas. Hanya rasa seorang gadis bodoh yang bernyali.
Tanpa terasa air mata ini mulai menetes. Bodoh kau Hyunmi, kau menangisi sahabatmu sendiri? Kuseka air mataku asal- asalan. Dan lagi- lagi ingatan tentangnya muncul kembali.
“Sudah kubilang kan, kalau mau kemana mana hubungi aku saja. Aku kan bisa mengantarmu.”
“Tapi Soo-ah aku takut merepotkanmu. Hiks...hikss...”
“Hyunmi-ah kenapa menangis? Mianhae aku marah padamu tadi, habis aku benar- benar khawatir kau tersesat, dan ternyata kau benar- benar tersesat.”
“Hiks.. Hikss...” aku hanya bisa menangis. Tiba- tiba saja Kyungsoo menyeka air mataku dengan jarinya, lalu menggendongku dan membiarkan aku tertidur di punggungnya.

“Hyunmi-ah, kamu jadi datang tidak sih? Pernikahan Kyungsoo sudah hampir dimulai. Kita bisa terlambat.” Suara Rara- eonni yang lebih mirip teriakan membuyarkan lamunanku tentangmu. Tanpa aku sadari sebuah pesan juga masuk ke ponselku.
From: Soo^^
Hyunmi-ah, kau dimana?
Calon istriku hilang! Aku benar- banar panik!
Seulas senyum tipis penuh arti mengembang di bibirku. Kututup ponsel flip ku tanpa mengetik pesan balasan, dan meninggalkannya begitu saja di atas meja, lalu bersiap- siap pergi ke pernikahan sahabatku.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Kisah Gadis Bernyali"

Posting Komentar

Copyright 2009 Jejak Si Kinep
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates